Lokakarya Revisi Alkitab TB2 Perjanjian Lama dan Deuterokanonika
Foto: Multimedia UNAI
Pendeta Reymand Hutabarat (Rektor UNAI) dan Pdt. Milton Pardosi (Dekan Fakultas Filsafat UNAI) mengikuti Konsultasi dan Lokakarya Revisi Alkitab Terjemahan Baru Perjanjian Lama dan Deuterokanonika atas undangan Lembaga Alkitab Indonesia. Lokakarya dan konsultasiini diadakan di kampus Universitas Kristen Duta Wacana Yogyakarta pada tanggal 19-22 Juli 2017. Ini adalah satu kesempatan yang langka sehingga kedua hamba Tuhan ini bersyukur kepada Tuhan karena bisa terlibat langsung dalam proses revisi dan konsultasi penerjemahan Alkitab. Adapun tujuan dari pertemuan empat hari ini adalah untuk konsultasi terjemahan baru (selanjutnya disebut TB2) sebagai revisi atas terjemahan sebelumnya yaitu terjemahan tahun 1974 (yang sering disebut TB1). Proses penerjemahan TB2 sudah mulai tahun 1998 untuk Perjanjian Baru dan tahun 2002 untuk Perjanjian Lama. Rapat konsultasi seperti ini pernah terjadi tahun 1968 yaitu pada tanggal 10-22 Juni di Cipayung dan produknya adalah terjemahan Alkitab edisi 1974 (TB1). Puji Tuhan suatu kesempatan yang langkah. 49 tahun yang lalu adalah yang pertama untuk terjemahan Alkitab TB1 dan sekarang, tahun 2017, untuk terjemahan Alkitab TB2. Mungkin terjemahan Alkitab edisi 3 akan muncul 50 tahun lagi dari sekarang.
Alasan revisi terjemahan Alkitab TB1 terbitan LAI adalah: perkembangan dalam bahasa penerima; perkembangan penelitian teks sumber; perkembangan ilmu tafsir dan perkembangan ilmu penerjemahan kata Dr. Anwar Tjeng (Kepala Departemen Penerjemahan LAI). Dalam komisi-komisi yang dibentuk Pendeta Reymand Hutabarat adalah ketua/anggota untuk konsultasi penerjemahan buku Ezra dan Nehemia, sementara Pdt. Milton Pardosi adalah anggota untuk konsultasi penerjemahan buku Yehezkiel. Momen konsultasi ini sangat menarik dan membuka pemikiran masing-masing peserta akan keragaman pemahaman, kekayaan kosakata dan latarbelakang budaya, teologi serta ilmu yang digeluti. Bila tidak ada halangan maka konsultasi berikutnya pada tahun 2018 untuk meminta persetujuan dari semua dewan gereja atau sinode yang ada di Indonesia yang akan menggunakan Terjemahan Alkitab terbitan LAI termasuk Gereja Katolik. Diharapkan Terjemahan Alkitab edisi 2 (TB2) akan terbit Tahun 2023 atau 2024. Semoga Terjemahan edisi TB 2 ini akan lebih mudah dipahami sesuai dengan bahasa Indonesia yang berkembang dan semakin dekat kepada pemahaman bahasa asli Alkitab dan manuskrip-manuskrip yang dimiliki oleh Kekristenan sebagaimana yang sudah menjadi sumber tetap bagi lembaga-lembaga Alkitab di dunia dan persatuannya (United Bible Society). Mari menginjil agar imanku bertumbuh, agar imanku bertumbuh mari menginjil. (M.T. Pardosi)