Kunjungan Alumnus EV. DR. MG Jannus O. Hutapea

Foto: Multimedia UNAI

Sungguh menyenangkan, pasalnya pada hari sabat tanggal 09 September 2017 yang lalu Universitas Advent Indonesia kedatangan seorang tamu istimewa. Seorang alumni kebanggaan UNAI yang telah sukses mengharumkan nama Almamater UNAI karena catatan prestasinya dalam dunia kerja sungguh luar biasa. Beliau adalah Bapak Evangelist DR. MG. Jannus O. Hutapea, MSc. (disingkat: Bapak “JOH”) adalah Alumnus UNAI Angkatan 1972 yang diwisuda tahun 1976 dari Fakultas Pendidikan Ilmu Sosial kala itu. Bapak JOH menjabat sebagai President UNAI Alumni Association selama 10 tahun (2000-2010) yang waktu itu dikenal dengan singkatan IKAU (Ikatan Alumni UNAI) dan saat ini sebagai Anggota Dewan Pengawas Yayasan UNAI.

Bapak JOH membawakan firman Tuhan pada hari sabat yang lalu dengan judul firman: “The Real Christian”. Sebagai hamba Allah, kita harus mencerminkan sifat cinta kasih Allah, berjalan, dan berbicara seperti-Nya. Jangan menjadi hamba Allah yang munafik yang sama sekali tidak mencerminkan kasih Allah. Karna seorang munafik bisa saja maju jauh dalam rahmat Tuhan yang sama kepada umat-umat yang lainnya. Tetapi orang percaya yang sejati hatinya akan diperbaharui untuk selamanya sesuai dengan janji kasih Allah, sama hal seperti perumpamaan seorang yang membangun rumah diatas batu dan yang satunya diatas pasir, kepercayaan berdirinya sama seperti rumah tersebut, jika iman kepercayaan tersebut berdiri diatas pondasi yang kokoh seperti batu, maka iman kepercayaan tersebut akan kokoh pula, tetapi sebaliknya jika iman kepercayaan tersebut berdiri diatas pondasi yang tidak kokoh bagai pasir, maka iman kepercayaan itupun akan goyah.

Beliau juga mengakhiri khotbah dengan kesimpulan “Gospel is about ‘walk the talk’” yang artinya adalah menjalankan apa yang sudah dikatakan, atau apa yang sudah diucapkan oleh mulut ini, alias tidak munafik. Beliau juga berpartisipasi sebagai pembicara Seminar Pemuda Advent dengan judul yang menarik yaitu: “Youth Problem in Campus”. Kedatangan beliau pada tanggal 09 September 2017 yang lalu telah mengadakan kembali kampanye “Youth Problem” pada akhir Agustus 2017 sampai 8 September 2017 bagi mahasiswa/i yang memasukkan pertanyaan-pertanyaan ke kotak yang sudah disediakan, dan juga yang mengirimkan email atau WA langsung ke Bapak JOH secara pribadi dan rahasia, akan dibahas secara tuntas pada Seminar Pemuda Advent sabat 09 September 2017. Hasilnya sungguh fantastis yaitu lebih dari 200 pertanyaan yang masuk dan sudah dikelompokkan oleh Pimpinan Departemen PA UNAI menjadi 40 topik. Dari 40 topik itu dengan susah payah bapak Jannus berusaha “memeras”nya menjadi beberapa kategori persoalan Youth Problems di UNAI.

Berikut adalah rangkuman dari pertanyaan-pertanyaan yang sudah dibahas pada seminar Youth Problem pada sabat yang lalu:

1. Etika dalam berpacaran Kristen terlalu kolot: Kenapa tidak boleh ciuman, berpegangan tangan padahal sekarang hal tersebut sudah biasa? Kenyataannya ada yang melakukan diam-diam dan diketahui pula, namun tidak mendapatkan sangsi.
Jawab:
Ada Prinsip Bergaul yang saya ingin tanamkan kepada kita sekalian: “Jodoh di tangan Tuhan. Tapi nafsu di tangan Setan”. Prinsip Bergaul ini perlu kita masukkan kedalam hati dan menjadi patokan agar kita tidak jatuh dalam kehendak nafsu kita. Belakangan nanti Anda akan bersyukur karena adanya etika berpacaran ala Kristen yang dianggap sebagai kolot dan ketinggalan zaman itu. 2TIMOTIUS 2:22 – “Sebab itu jauhilah nafsu orang muda, kejarlah keadilan, kesetiaan, kasih dan damai bersama-sama dengan mereka yang berseru kepada Tuhan dengan hati yang murni.”

2. Etika dalam perbaktian: harusnya setiap orang yang mengaku umat Advent perlu menghargai kehadiran Tuhan dan Roh Kudus: Kenapa kebaktian di UNAI sangat ribut terutama pada saat Morning & Evening Worship, Sekolah Sabat dan Acara PA? Bagaimana mengatasinya? Saya sangat kecewa dengan kondisi ini padahal ini Pusat Pendidikan Advent di Indonesia Barat ini.
Jawab:
Dalam acara kebaktian di UNAI atau dimanapun, kita sedang menghadap Allah, PENCIPTA dan PENGUASA ALAM SEMESTA, bagaimana seharusnya sikap kita? Tentunya kita harus berlaku hormat, takjub dan santun, bukan? Ellen G White menulis di dalam bukunya, Child Guidance, p. 148: “Cheerfulness would be seen in the home life, and coming from such homes, the youth would bring a SPIRIT OF RESPECT AND REVERENCE with them into the schoolroom and into the CHURCH.” Juga HABAKUK 2:20 – “Tetapi TUHAN ada di dalam bait-Nya yang kudus. Berdiam dirilah di hadapan-Nya, ya segenap bumi!”

3. Etika dalam pergaulan Kristen itu baik: Kenapa banyak sekali teman2 dan dosen yang tidak saling respek, tidak ramah dan acuh tak acuh satu sama lain; Kenapa banyak dosen saling menjelekkan dan tidak bicara satu sama lain?. Apa upaya saya sebagai mahasiswa untuk mengatasi hal ini agar saya bisa betah di UNAI?
Jawab:
Jangan memihak. Bangun jembatan penghubung – jadilah pendamai, buat terobosan untuk kegiatan kelompok diskusi Akitab dan doa bersama. Sebab Efesus 4:25-27 berkata “Karena itu buanglah dusta dan berkatalah benar seorang kepada yang lain, karena kita adalah sesama anggota. Apabila kamu menjadi marah, janganlah kamu berbuat dosa: janganlah matahari terbenam, sebelum padam amarahmu dan janganlah beri kesempatan kepada Iblis.”

4. Etika pergaulan dengan Non Advent: Saya Advent namun sangat sulit bergaul dengan Non Advent. Teman saya yang non-Advent juga penuh curiga dengan saya, seolah saya ingin “mengAdventkan” dia. Padahal saya memang merasa cocok saja bergaul dengan dia. Bagaimana caranya?
Jawab:
Jadilah GARAM DUNIA – Kegunaan garam adalah menjadi: a) Penyedap – pergaulan; b) Pengawet – persahabatan; c) Pemanas – kerohanian; d) Pendingin – hati atau suasana yang panas; e) Mengangkat dan tidak pernah menenggelamkan orang –Contoh: Air Laut Mati; f) Menerbitkan rasa haus – membuat orang mencari air – Air Hidup adalah Yesus.

Demikianlah pertanyaan dan juga pembahasan Alkitabiahnya mengenai permasalaan pemuda di kampus UNAI ini, kiranya dengan jawaban tersebut pribadi demi pribadi di UNAI ini dapat terberkati.

Profil Bapak JOH dikenal luas sebagai seorang Evangelist (Penginjil) awam yang resmi diurapi oleh organisasi GMAHK Divisi (SSD) pada tahun 2003. Beliau juga dikenal sebagai Eksekutif Bisnis, Pakar Humas (Hubungan Masyarakat), Pengajar Universitas, Sosiolog, Wartawan dan Penyiar Televisi, Ketua Gereja, Pelaku KPA (Kelompok Pendalaman Alkitab) dan Relawan Tsunami Aceh. Bapak JOH tinggal di kampus UNAI selama 7 tahun sejak masuk asrama sebagai siswa SMA tahun 1969 sampai menamatkan kuliahnya. Menjadi student labor selama 4 jam sehari merupakan kehidupannya selama dikampus dimana setiap tahun beliau berganti posisi, dari pekerjaan di Ground, Farming, Kitchen, Jaga Malam, Maintenance, Bakery, Asisten Monitor Asrama, Corrector, Guru SMA ITKA* dan dua tahun sebelum wisuda menjabat sebagai Asisten Dosen Kelas General Psychology dan Speech. Salah satu idola Bapak JOH adalah Pdt Robert Hancock yang mengepalai departemen Ground di kampus UNAI sejak tahun 1968.

Dikenal sebagai Student Literature Evangelist yang setiap semester panjang sejak SMA sampai wisuda. Salah satu keberhasilannya menjual 300 buku “Menu Sehat” di depan Ibu Gubernur Jawa Tengah tahun 1972 dengan strategi melakukan seminar dan demo masak gluten untuk seluruh ibu-ibu PKK di rumah dinas Gubernur. Kontribusi Bapak JOH untuk kampus UNAI adalah sebagai salah satu donatur utama pembangunan Academy Building dan menyediakan JOH Scholarship Fund sejak tahun 2000 untuk students dengan persyaratan pencapaian GPA 3.75, berasal dari keluarga tidak mampu, student labor dan student literature evangelist. BAPAK JOH menamatkan MSc (S2 Jurusan Komunikasi Massa) di Tokyo tahun 1978 dan memperoleh gelar kehormatan Doctor Honoris Causa in Social and Humanity dari AUP (Adventist University of the Philippines) tahun 2006.

Menikah tahun 1989 dengan Meiske Julia Cahaya boru Simanjuntak yang dikaruniakan Tuhan dua anak masing-masing Inez Jocelein dan Andrew Togarma Anugerah. Inez saat ini bekerja di perusahaan audit internasional Deloitte Touche Indonesia. Andrew baru menamatkan Industrial Engineering di OSU (Oregon State University) dan melanjutkan Master program di Universitas yang sama. Disamping jabatan resminya sebagai Direktur Hukum dan Korporasi Holcim Indonesia, Bapak JOH ditunjuk juga sebagai Direktur Operasi Penanggulangan Tsunami Aceh oleh Holcim Global dalam program sosial perusahaan ini di Meulaboh Aceh selama 6 bulan tahun 2016 membawahi 250 relawan lokal dan internasional yang terdiri dari insinyur, ahli bangunan, dokter, psikolog, perawat dan sosiolog dari seluruh dunia dengan kerjasama Pemerintah Singapura, Norwegia dan Swiss. Pada tahun 2000 sampai 2015 Bapak JOH menjabat sebagai anggota Dewan Pembina Yayasan UNAI. Sejak tahun 2016 sampai saat ini Bapak JOH duduk sebagai anggota Dewan Pengawas Yayasan UNAI. Jabatan-jabatan lainya saat ini adalah Anggota Eksekutif Majelis Pusat GMAHK di Indonesia, Anggota Eksekutif ADRA Asia (The Adventist Development and Relief Agency), Ketua Jemaat GMAHK MT Haryono Jakarta, Direktur PT Komunikasi Kinerja, Presdir PT Jaya Anugerah Makmur (JAM), Pendiri dan Ketua The Jakarta Adventist Ministry (JAM), juga Pendiri the Indonesia Center of Influence Institute.

Jabatan-jabatan sebelumnya adalah Anggota Eksekutif General Conference GMAHK Sedunia, Anggota Eksekutif GMAHK Uni Indonesia Kawasan Barat, Dosen Ilmu Komunikasi di Universitas Indonesia, Dosen Public Relations London School of PR, Direktur PT Holcim Indonesia, Manager PT Coca-Cola Indonesia, Wartawan Istana Presiden RI, Anggota Dewan Pengurus Yayasan Rumah Sakit Advent Bandung, Anggota Dewan Pengurus Yayasan Percetakan Advent Indonesia, Ketua Asosiasi Pemuda Advent se-DKI Jakarta dan Sekitarnya, Pemimpin Penginjilan Perorangan dan Bendahara Jemaat GMAHK Menteng, Wakil Ketua YAPI (Yayasan Advent Peduli Indonesia), Direktur Public Relations Chaine de Retassoire Perancis, Pengurus IBCSD (Indonesia Business Counsel on Sustainable Development), Wakil Ketua Komisi Ozone Protection di KADIN (Komite Asosiasi Dagang Indonesia), Penasihat Komite Kompetisi Sepakbola Yunior PSSI (Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia.

Tags: , |
Share :

More News