Mempersiapkan Diri Menghadapi Era Perdagangan Bebas
Foto: Multimedia UNAI
Itulah judul atau tema Kuliah Umum yang dibawakan oleh bapak Mister Simbolon pada hari Jumat, tanggal 22 September yang lalu di Chapel Universitas Advent Indonesia. Beliau yang didampingi oleh Istrinya Ibu F. Simbolon Br. Tambunan telah disambut dengan hangat oleh warga kampus UNAI. Bapak M. Simbolon adalah alumnus UNAI tahun 1985 Akuntansi.Pada kesempatan Kuliah Umum yang lalu, selaku Ekonom yang handal, beliau membawakan materi kuliah mengenai kesiapan diri dalam menghadapi era perdagangan bebas. Dalam materinya beliau memaparkan tentang hebatnya posisi Indonesia di kancah dunia. Beliau mengatakan bahwa Indonesia adalah Negara demokratis terbesar ketiga di dunia setelah India, USA. Indonesia memiliki pertumbuhan ekonomi tertinggi di dunia yaitu 5.1% setelah RRT dan India, juga Negara Indonesia adalah Pendiri (dan “pemimpin”) ASEAN, dan masih banyak lagi kehebatan Indonesia yang sudah dipaparkan oleh beliau. Bapak M. Simbolon juga membahas tingkat tenaga kerja yang menganggur di Indonesia saat ini sudah menurun pada tahun 2011 yang lalu jumlahnya mencapai 8.1 Juta namun pada tahun 2016 jumlahnya sudah menunurun menjadi 7 juta dan peningkatan juga terjadi pada tingkat tenaga kerja yang berkerja, pada tahun 2011 ada 111.3 juta jiwa yang bekerja namun pada tahun 2016 jumlahnya semakin meningkat yaitu 120.8 jiwa.
Pada tahun 2015 ASEAN telah membuat sebuah gebrakkan baru yaitu MEA atau Masyarakat Ekonomi ASEAN atau dalam Bahasa Inggrisnya ASEAN Economic Community. Berikut adalah implementasi dari MEA itu sendiri.
1. Bea masuk turun ke 0% pada 2010 (kecuali CLMV pada 2015).
2. Mengijinkan saham asing sampai 70%.
3. Mutual Recognition Agreements (MRA) untuk 8 jasa profesi.
4. Mendorong hubungan pasar modal dan pengembangan pasar saham.
5. Mendorong dan melindungi investasi antar negara ASEAN atas dasar perlakuan Nasional.
Dan dari Program MEA 2015 tersebut telah mendatangkan beberapa dampak seperti Mendorong aliran tenaga kerja sehingga harus menyiapkan strategi karena membanjirnya Tenaga Kerja Asing (TKA) akan berdampak pada lapangan kerja yang lebih luas bukan pasar tenaga kerja nasional dipenuhi oleh TKA. Bagaimana agar tidak terjadi masalah pengangguran tetapi justru menghasilkan pasar baru tenaga kerja di LN, juga Mendorong masuknya investasi ke Indonesia dari dalam atau luar ASEAN.
Bapak M. Simbolon juga memaparkan 4 kunci menghadapi Era Global, yaitu: Integritas, dimana aspek integritas mencakup motivasi dan dorongan dari dalam diri, keberanian moral dan keteguhan hati, kejujuran, konsistensi, komitmen, rajin bekerja, disiplin diri, tanggung Jawab, bisa dipercaya, dan adil. Yang kedua, Kuasai minimal 1 bahasa Internasional seperti Bahasa Cina, Inggris, Spanyol, Perancis, Rusia, dan Bahasa Arab. Yang ketiga pelajarilah ilmu tambahan yang specifik/detail seperti Perpajakan, Ke-Pabeanan, EXIM, dan juga harus mampu ‘multi-tasking’, dan terakhir, perluas jaringan pertemanan/networking. Karna manfaat dari ‘Networking’ itu sendiri adalah dapat berbagi pengetahuan, menjadi Prioritas jika ada kesempatan, Promotion (55% of promotions/jobs), Self Esteem (Kepercayaan diri). Selaku seorang Ekonom yang berpengalaman, bapak M. Simbolon telah membagi kiat-kiat sukses dalam menghadapi Era perdagangan bebas. Semoga dengan diadakannya Kuliah Umum mengenai bagaimana cara menghadapi Era Perdagangan Bebas ini dapat mempersiapkan tunas-tunas muda tamatan UNAI yang dapat bersaing dikancah MEA maupun International.
(Michelle Pardede)