Pilihan yang Terbaik
Foto: Multimedia UNAI
Pada hari minggu tepatnya tanggal 12 November 2017 yang lalu, Universitas Advent Indonesia telah menyelenggarakan kegiatan Ibadah Minggu Sembahyang dengan tema: Pilihan yang Terbaik. Mengundang Ketua Konferens GMAHK Se-Jawa Barat: Pdt. Rudi Situmorang, sebagai pembicara pada Ibadah Minggu Sembahyang kali ini. Pdt. Rudi Situmorang, lahir pada tanggal 17 Maret 1974 di Porsea, Sumatera Utara. Menikah dengan Dian Soewarso dan dikaruniai seorang putri bernama Erin Situmorang dan seorang putra bernama Evan Situmorang. Beliau tamat dari UNAI pada tahun 1997, yang sebelumnya pernah menempuh pendidikan teologia di PTASN, P. Siantar pada tahun 1992. Dan pada tahun 2009 Pdt. Rudi Situmorang meraih gelar Master of Art di bidang Konseling Kristen dari Institut Alkitab Tiranus Bandung dan sekarang sedang menyelesaikan tugas akhir Program D. Min dari AIIAS Philippines.
Kegiatan Ibadah ini diselenggarakan selama sepekan dengan total 12 pertemuan, 6 pertemuan Ibadah Sembahyang pada pagi hari dan 6 pertemuan Ibadah Sembahyang pada malam hari. Dengan judul-judul yang begitu menarik pada setiap pertemuannya:
- Minggu malam: “Pilihlah Kehidupan”
- Senin pagi: “Gunakan atau Biarkan”
- Senin malam: “Air Hidup”
- Selasa pagi: “Lingkungan Anda”
- Selasa malam: “Apa yang Anda Percayai”
- Rabu pagi: “Faktor Istirahat”
- Rabu malam: “Nafas Hidup”
- Kamis pagi: “Biarlah Kebaikan Hatimu Diketahui Orang”
- Kamis malam: “Integritas”
- Jumat pagi: “Hati yang Gembira”
- Jumat malam: “Roti Hidup”
- Sabat pagi: “Apa yang Anda Butuhkan”
Dimana pada setiap pertemuan Pdt. Rudi Situmorang selalu menyertakan contoh-contoh nyata bagaimana Iman kita seharusnya bertumbuh sejalan dengan pertumbuhan yang kita alami. Sama seperti saat kita sedang berolahraga, kita melatih otot-otot kita untuk menjadi kuat, lentur, dan tak terkalahkan. Demikian juga seperti iman kita, tidak boleh terkalahkan, harus kuat dan juga lentur atau elastis. Tidak hanya satu atau dua kali latihan, namun haruslah dilakukan latihan rutin agar iman kita tetap terjaga kuatnya. Jangan cepat putus asa, karena orang-orang yang menantikan Tuhan, mereka akan mendapatkan kekuatan yang baru. Seumpama rajawali yang terbang dengan kekuatan sayapnya sendiri, mereka berlari dan tidak menjadi lesu, mereka berjalan dan tidak menjadi lelah. Dalam Ibadah Minggu Sembahyang tidak lengkap rasanya jika tidak ada doa kelompok khusus, dan inilah istimewanya Ibadah Minggu Sembahyang, setiap pertemuan pagi usai, seluruh mahasiswa UNAI membentuk kelompok doa melingkar, dimana kelompok doa tersebut telah ditentukan sejak awal semester dengan nama Care Group. Seluruh mahasiswa dan mahasiswi berdoa dengan dampingan dosen Care Group mereka, mendoakan seluruh keluh kesah, harapan, permohonan dan dukacita hati mereka, Agar Tuhan mau mencurahkan berkat-Nya yang limpah diatas mereka.
Tak hanya firman Tuhan yang disampaikan dalam Ibadah Minggu Sembahyang ini melainkan ada puji-pujian indah yang dilayangkan ole beberapa Paduan Suara dan Kelompok Bernyanyi atau yang kerap kita sebut sebagai Vocal Group, seperti: Witnessing Sound Choir, WS VG, Fekon Choir, Fekon VG, Situmorang Brothers, yang mana pada hari sabat pagi kelompok bernyanyi ini mendapatkan kesempatan bernyanyi bersama dengan Pembicara, Pdt. Rudi Situmorang. Ada juga Unceasing Cantica Bandung, UCB VG, Takaria Sister, Nursing Jubilee, Trixie, The Cervo, Heaven Bound Choir, UCC VG, UCG, UNAI Church Choir, 9th Hour & UNAI Chorale, The Melody, dan penampilan menakjubkan dari UNAI Angklung Ensemble yang mendapatkan banyak pujian dari sang pembicara Ibadah Minggu Sembahyang kali ini.
Ada 7 jiwa yang dibabtiskan pada hari sabat pagi. Tentunya UNAI dapat bersukacita, Sorga pun bersukacita dengan kembalinya 7 domba Allah yang hilang. Sebagai acara penutup dari pagelaran Ibadah Minggu Sembahyang UNAI ini, para Starff dan Dosen UNAI beserta tamu, Diakon, Diakones, juga ketujuh jiwa baptisan diundang makan siang bersama di Student Center. Seusai makan siang, ada Ucapan terimakasih kepada Pdt. R. Situmorang berserta keluarga dan ucapan selamat kepada tujuh jiwa babtisan. Kiranya berkat Tuhan yang limpah menyertai para pembaca sekalian, Amin.
(Michelle Pardede)