Seminar Quest “Belajar dan Bekerja di Jerman”
Foto: Multimedia UNAI
Pada hari selasa tepatnya tanggal 21 November 2017 yang lalu, organisasi kemahasiswaan QUEST mengadakan sebuah seminar yang begitu menarik untuk mahasiswa UNAI saat ini. Seminar yang mereka organisir kali ini membahas tentang bagaimana belajar dan bekerja di Jerman. Kegiatan yang diadakan pada pukul 16:00 WIB ini bertempat di Theater Room, lantai 4 NAB UNAI. Diawali dengan kata sambutan dari pemimpin acara yaitu Accel Pasaribu dan disusul dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya.
Sebelum materi seminar dipaparkan oleh para nara sumber, ada kata sambutan yang dilayangkan oleh pembina Quest, Bapak Albert Hutapea. Dan dalam penyambutan tersebut Prof. Albert Hutapea memberikan cinderamata kepada kedua narasumber seminar: Herr Tobias Zworotke, dan Bapak Yohanes Kembuan, berupa pin keanggotaan Organisasi Quest. Dan tibalah presentasi materi seminar dibawakan, dan seluruh peserta mendengarkan dengan sangat baik. Herr Tobias Zworotke adalah seorang staff dari FH Des Mittelstandas University of Applied Sciences, yang mana universitas ini adalah universitas swasta yang telah mendapatkan dukungan penuh dari pemerintah Jerman.
Herr Tobias Zworotke mengatakan bahwa kampusnya ini adalah salah satu kampus yang menghasilkan banyak Insinyur handal, trampil, dan cerdas, yang banyak dibutuhkan perusahaan-perusahaan di Jerman bahkan seluruh dunia. Jerman terkenal dengan produksi-produksi teknologinya sepert: mobil, peralatan rumah tangga, komputer dan lain-lain. Jadi, dia sangat merekomendasikan Jerman kepada mahasiswa Fakultas Teknologi Informasi UNAI untuk melanjutkan studi mereka di Jerman atau bekerja. Dan narasumber yang kedua yaitu Bapak Yohanes Kembuan juga menambahkan bahwa untuk bisa pergi ke Jerman untuk sekolah ataupun berkerja, ada banyak prosedur yang harus diikuti seperti mengikuti kelas tentang Kebudayaan Jerman dan Pendidikan Bahasa Jerman, lalu mengikuti ujian kelulusan. Jika lulus, orang itu bisa mendaftarkan diri ke Universitas atau melamar kerja. Tak hanya itu Bapak Yohanes Kembuan juga mengatakakan bahwa Jerman membutuhkan banyak tenaga medis seperti Dokter dan Perawat. Itu artinya ini adalah kesempatan yang berhaga untuk para mahasiswa dan mahasiswi Fakultas Ilmu Keperawatan UNAI untuk berkarir dan menambah wawasan. Setelah presentasi materi usai, ada sesi tanya-jawab dan seluruh partisipan dimulai dari mahasiswa hingga dosen pun bertanya mengenai sistem penerimaan ataupun beasiswa untuk berkuliah di Jerman. Tak lupa Bapak Yohanes Kembuan meninggalkan kartu namanya, dikarenakan beliau adalah orang yang membawa banyak orang-orang Indonesia untuk sekolah ataupun berkerja ke Jerman, dan seluruh partisipan begitu antusias mendengarnya. Setelah sesi tanya-jawab, doa tutup dilayangkan oleh Fransiska Silalahi, dan setelah itu para partisipan seminar berfoto bersama dengan para narasumber.