The Journey of Life – Pelayanan Alumnus Angkatan 1968
Foto: Multimedia UNAI
Syalom! Menjadi sebuah sukacita yang besar bagi seluruh Civitas Akademika Universitas Advent Indonesia (UNAI) dapat merasakan pelayanan hari sabat yang begitu indah yang dibawakan oleh para Alumnus UNAI angkatan ’68, dimulai dari perbaktian sabat hingga acara Pemuda Adevent disore hari. Hari sabat tepatnya tangal 07 April 2018 yang lalu, Alumnus UNAI angkatan ’68 datang berkunjung ke UNAI dan menjadi partisipan pada perbaktian sabat pagi. Sebelum Firman Allah yang berjudul “The Journey of Life” disampaikan dengan sangat baik oleh Pdt. Jonathan Kuntaraf, Alumnus UNAI angkatan ’68 memberikan banyak penghargaan terhadap beberapa hamba Tuhan, diantaranya Pastor Hancock, dan tak hanya penghargaan, Pdt. Kuntaraf juga mengumumkan tentang buku yang ia tulis untuk menjadi buku utama saat program Students Association of Evangelist Literature (SALE) pada masa libur akhir tahun ajaran 2017/2018 ini. Hasil penjualan dari buku tersebut nantinya akan didonasikan sepenuhnya kepada siswa-siswa untuk membantu keuangan pendidikan mereka.
Masuk kedalam peribadahan kotbah, Firman Allah yang berjudul “The Journey of Life” Jika dialih bahasakan ke dalam Bahasa Indonesia, “Perjalanan Hidup”. Topik yang pertama, “What’s your life goal?” atau “Apa tujuan hidupmu?” Memang betul, manusia hanya hidup sementara dalam dunia yang fana ini, manusia terlalu sibuk untuk memikirkan kepuasan dirinya sendiri sehingga lupa terhadap memiliki hubungan yang baik dengan keluarga, sesama manusia, dan yang terpenting terhadap sang pencipta, yaitu Allah sendiri. Tujuan hidup seseorang haruslah menyeimbangkan 3 hal tersebut, maka tujuan hidupnya pun akan membawa ia kepada kehidupan kekal. Selanjutnya, “Goal of Education”. Manusia sangat tahu betapa pentingnya pendidikan itu, namun ada saja yang menyalah-gunakan pendidikan tersebut. Allah memberkati setiap hambanya, kembali lagi kepada hambanya, apakah ia mau menggunakan berkat itu untuk mencapai tujuannya-tujuannya atau tidak. Berikutnya, “Allah menyertai”. Sebagaimana Alkitab telah berkata dalam Yesaya 41:10a “Janganlah takut, sebab aku menyertai engkau, janganlah bimbang, sebab Aku ini Allahmu;” serahkanlah segala perkaramu pada Tuhan dan Ia akan bertindak, karna Yesaya 41:10 telah menyatakan janji-Nya untuk selalu menyertai hamba-hambaNya.
Setelah itu “Hope.” Pdt. J. Kuntaraf mengatakan, “Hope can cure any kind of sicknesses.” Yang artinya, Pengharapan dapat menyembuhkan jenis penyakit apapun. Tidak hanya dapat menyembuhkan sakit-penyakit, pengharapan dapat membawa kita hamba-Nya semakin dekata kepada sang Pencipta, karena kita tahu, bahwa semua harapan hanya dia sajalah yang bisa menjawabnya. “Enjoy your journey.” Nikmatilah perjalanan hidupmu. Kalimat tersebut mengajak kita untuk menikmati hidup yang telah diberikan Tuhan. Ini mengingatkan kita untuk tidak menghadapi kehidupan, melaikan untuk mensyukuri dan menikmati kehidupan itu sendiri. Dan jangan pernah lupa, “Allah selalu memberikan kesempatan kedua.” Sebab Alkitab pernah berkata, “kuatkan dan teguhkanlah hatimu,” kesempatan kedua tidak akan pernah datang kembali menjadi kesempatan ketiga ataupun keempat, karena Allah memberikan kesempatan kedua itu bagi mereka yang kuat dan teguh hatinya. Yang terakhir, “Don’t be influenced by critics.” Hidup ini tidak akan cukup untuk menampung semua kritikkan-kritikkan yang ada, sesuatu yang hanya manusia bisa perbuat ialah jangan pernah terpengaruh akan kritikkan yang menjatuhkan, namun kita boleh saja mencerna kritikkan-kritikan yang baik untuk membangun kita sendiri.
(Humas UNAI/Michelle P)