Pelayanan Rohani dan Promosi ke Beberapa SMA di Bali
Foto: Multimedia UNAI
UNAI memiliki sebuah unit kegiatan mahasiswa (UKM) yang unik, UKM ini membuat mahasiswa/i mengenal lebih dalam alat musik yang dimiliki oleh Indonesia, khususnya dari budaya Sunda, Jawa Barat yaitu Angklung. UNAI Angklung Ensemble (UAE) merupakan UKM yang berdiri atas dasar ingin melestarikan alat musik khas Indonesia ini sembari melayani melalui alat musik.
Di penghujung tahun ajaran 2017/2018, UNAI melalui UAE berkesempatan melakukan kunjungan dan pelayanan ke Bali, kegiatan ini dilakukan pada tanggal 17-22 Juli 2018. UAE berangkat menggunakan bus UNAI pada tanggal 14 Juli dari Parongpong, Bandung dan tiba di Bali tanggal 16 Juli, dilanjutkan rombongan lainnya yang menggunakan pesawat maupun kendaraan pribadi, dengan total 35 orang, rombongan pun beristirahat di salah satu tempat penginapan untuk mempersiapkan kunjungan ke-esokan harinya.
Pada tanggal 17 Juli, rombongan di bagi menjadi 5 tim yang terdiri dari dosen dan mahasiswa/i dikarenakan pola dan jarak tiap sekolah yang beragam, 4 tim melakukan kunjungan ke SMAN 2 Denpasar dan 1 tim ke SMAN 1 Mengwi. Rombongan pertama tiba di SMAN 2 Denpasar dan di terima oleh Humas SMAN 2 yakni ibu Tri, dan langsung diantarkan ke kelas-kelas, dengan total 6 kelas siswa kelas 12. Tim pun melakukan pemaparan mengenai UNAI, mulai dari apa itu UNAI, mengapa UNAI, perkenalan fakultas-fakultas yang ada di UNAI, program kerja sambil kuliah maupun prakuliah, fasilitas-fasilitas yang dimiliki, keunggulan-keunggulan UNAI dan ditutup dengan testimoni maupun pengalaman oleh masing-masing mahasiswa di tiap tim. Di lain tempat rombongan ke dua pun tiba di SMAN 1 Mengwi dan diterima langsung oleh kepala sekolah SMAN 1 Mengwi, namun dikarenakan salah satu tim dari sekolah yang in-charge sedang mengalami kedukaan maka kunjungan ditunda dan diatur ulang menjadi hari rabu, 18 Juli.
Di hari Rabu, 18 Juli, rombongan di bagi menjadi tiga di karenakan rombongan akan melakukan kunjungan ke 3 sekolah secara bersamaan, yakni SMA Kristen Harapan, SMA TP 45 dan SMAN 1 Mengwi yang dihari sebelumnya tertunda. Rombongan pertama tiba di SMA Kristen Harapan dan bertemu sapa dengan Bu Friska selaku pendamping rombongan dan Bapa I Gusti Putu Karibawa selaku Kepala Sekolah, setelah mendapatkan arahan, tim pun melakukan pemaparannya di masing-masing kelas, kelas yang cukup banyak beserta bangunan yang cukup luas cukup membuat tim kelelahan namun puji Tuhan kunjungan boleh tetap berjalan dengan baik dengan total 11 kelas. Rombongan ke dua yang di koordinir Mam Louise Saija tiba di SMA TP 45 dan bertemu langsung dengan Kepala Sekolah, walaupun hanya terdiri dari 1 kelas siswa kelas 12, tim tetap semangat memberikan pemaparannya. Rombongan ke tiga tiba di SMAN 1 Mengwi, sekolah sudah menyiapkan aula dimana siswa/i kelas 12 sudah berkumpul untuk menerima pemaparan yang disampaikan tim yang dikoordinir oleh Sir Doli Situmeang. Siswa/i terlihat sangat antusias dan banyak yang tertarik untuk berkuliah di UNAI.
Dengan tidak kenal lelah, rombongan kembali ke tempat penginapan dan mempersiapkan diri untuk berlatih di Gereja Denpasar Bali untuk mempersiapkan diri pada pelayanan di kebaktian pertengahan minggu. Kebaktian dilakukan dalam dua sesi, dimana sesi pertama disampaikan materi kesehatan yang dibawakan oleh Sir Untung Sudharmono dengan tema “Racun” dan sesi kedua Kotbah yang disampaikan oleh Sir Doli Situmeang dengan tema “Bahagia”. UAE memberikan penampilan spesialnya melalui 2 lagu yakni “tell me the story of Jesus” dan “bila trompet Allah berbunyi”.
Hari ketiga, tepatnya Kamis, 19 Juli, rombongan sudah bersiap-siap pukul 07.30 WITA untuk melakukan perjalanan yang cukup jauh yakni ke SMAN 1 Petang, perjalanan ditempuh menggunakan bus UNAI dengan durasi sekitar 2 jam. Setibanya di SMAN 1 Petang, rombongan diterima oleh bapa Atmaja selaku HuMas dan diantarkan ke ruang Kepala Sekolah, bapa I Made Arsana untuk menyampaikan maksud dan tujuan perihal kunjungan rombongan ke SMAN 1 Petang. Suasana yang sibuk dimana sekolah juga sedang melakukan kegiatan MPLS bagi murid kelas 10 tidak menyurutkan sekolah untuk menerima kedatangan UNAI. Rombongan pun masuk ke tiap kelas untuk memaparkan materinya masing-masing. Kunjungan berakhir dengan baik dengan total kelas yang menerima pemaparan sebanyak 5 kelas siswa kelas 12.
Tujuan terakhir kunjungan ke sekolah-sekolah adalah SMAN 1 Kuta Selatan. Kembali rombongan bersiap-siap pukul 07.30 WITA, perjalanan yang cukup panjang yang berdurasi 1,5 jam tidak menyurutkan semangat rombongan, dikarenakan suasana dan keindahan alam di sepanjang perjalanan yang disuguhkan sungguh menyejukkan mata membuat rombongan tidak henti menatap ke luar kaca, dimana rombongan boleh melewati tol laut yang megah beserta tampak dari jauh patung GWK Bali yang merupakan patung tertinggi di Indonesia. Rombongan tiba di SMAN 1 Kuta Selatan dan bertemu dengan Pa I Ketut Gawiana serta Humas SMAN 1 Kuta Selatan, tidak lama rombongan langsung diarahkan ke tiap-tiap kelas untuk memaparkan UNAI kepada murid-murid, satu persatu kelas menerima paparan materi dengan total 7 kelas siswa kelas 12.
Di penghujung hari rombongan kembali ke Denpasar untuk mempersiapkan diri dan berlatih untuk pelayanan di Gereja Denpasar pada kebaktian Vesper. Kali ini sesi pertama dibawakan oleh Mam Louise Saija dengan materi pendidikan rumah tangga berjudul “Phubbing” beserta kotbah pada sesi kedua dibawakan oleh Sir Suksma Putra dengan judul “Sahabat”. UAE memberikan persembahan melalui 2 lagu pujian dengan judul “one day at a time” dan “ the church in the wildwood medley i’ll fly away.
Hari terakhir rombongan melakukan pelayanan tiba, pada sabtu 21 Juli, anggota jemaat Gereja Denpasar sudah berkumpul di pagi hari menikmati alunan musik tradisional angklung yang dibawakan oleh UAE. UAE melayani mulai dari kebaktian Sekolah Sabat hingga kebaktian PA, di perbaktian Kotbah, Pdt Tawaris Laia menyampaikan Firman Tuhan dengan tema “Kedatangan-Nya” dan diiringi dengan 3 lagu spesial oleh UAE, UAE Youth dan UAE Children. Di sore hari, UAE melakukan kebaktian PA yang berbeda, dimana UAE dari generasi ke generasi memberikan kesaksian hidup di iringi kembali dengan alunan musik angklung oleh UAE.
Tidak terasa 4 hari rombongan melakukan kunjungan dan pelayanan di Bali, rombongan melakukan perjalanan kembali ke Bandung pada malam minggu, melewati Yogya, dan akhirnya tiba di UNAI pada hari selasa 24 juli. Walaupun rombongan merasa lelah menjalani perjalanan yang panjang, tiada terlihat keluh sedih itu dikarenakan pelayanan yang indah bersama Tuhan. Kiranya kunjungan yang dilakukan ke setiap sekolah-sekolah di sekitar Bali boleh memberikan gambaran kepada mereka yang ingin melanjutkan pendidikannya dan memilih UNAI sebagai tujuannya, dan juga pelayanan yang dilakukan UAE di Gereja Denpasar boleh menjadi penyemangat bagi orang muda dan orang tua yang berjiwa muda untuk terus melestarikan budaya Indonesia melalui pelayanan memuji Tuhan.
Obaja Lumbanraja – Humas UAE