“Mewujudkan Daya Saing Bangsa Melalui Inovasi Perguruan Tinggi” – Pameran Inovasi Perguruan Tinggi
Foto: Multimedia UNAI
Indonesia sangat konsumtif. Berbagai inovasi teknologi biasanya dihasilkan oleh negara asing yang mengendalikan teknologi. Sementara masyarakat Indonesia dinilai lebih menyukai menjadi konsumen dibandingkan menciptakan inovasi. Namun hal itu tidak selamanya benar. Pasalnya, ternyata masih banyak generasi muda Indonesia yang mampu melahirkan berbagai inovasi. Mulai Dari memanfaatkan limbah tak terpakai menjadi barang yang bernilai ekonomis hingga mengembangkan teknologi digital.
Jatinangor, 12-14 Desember 2019 dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun ke-1 LLDIKTI. LLDIKTI Wilayah IV mengadakan pameran inovasi perguruan tinggi dengan tema “Mewujudkan Daya Saing Bangsa Melalui Inovasi Perguruan Tinggi” bertempat di Gedung Diklat LLDIKTI Wilayah IV. Kegiatan ini diikuti oleh sekitar 60 perguruan tinggi swasta di LLDIKTI Wilayah IV. Dari 317 produk inovasi dari berbagai Universitas di Jawa Barat & Banten, hanya 122 produk yang lolos seleksi dan ditampilkan di acara pameran inovasi ini.
Turut hadir pada acara pembukaan Rektor Universitas Widyatama Prof. Dr. Obsatar Sinaga, M.Si., Ketua ABPPTSI Banten Drs. PO Abas Sunarya, Ketua KORPRI sekaligus Ketua Paguyuban Besar LLDIKTI Wilayah IV Prof. Dr. Endang Komara, M.Pd. Acara ini juga dihadiri oleh Bapak Dimas dari Rumah Remaja Kreatif, yaitu Lembaga Konsultan Wakil Presiden Bapak Ma’aruf Amin.
UNAI merupakan salah satu peserta dari 60 perguruan tinggi swasta di LLDIKTI Wilayah IV yang mengikuti pameran inovasi tersebut dengan membuat karya inovasi di bidang teknologi bernama ARC Scheduler. Software ini adalah software penyusunan jadwal mata kuliah secara otomatis. Aplikasi ini dirancang oleh mahasiswa dan dosen dari Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Prodi Matematika yaitu Bapak Andi Pujo Rahadi, Ernest Beardly Pani, Angelica Simbolon dan Yohanes Kristanto. Mereka membuat aplikasi tersebut dengan tujuan membantu universitas dalam mengatur jadwal perkuliahan.
ARC Scheduler juga memiliki beberapa keunggulan diantaranya adalah runtime yang cepat (kurang dari satu menit) untuk 3000 sks, input dan output dalam format .csv atau .xlsx dan dapat mengakomodir permintaan khusus dosen atau mahasiswa.
Tentu saja pembuatan software ini tidaklah mudah mulai dari waktu yang relatif lama untuk menuliskan code-nya. Terutama pada proses debugging, pengetahuan yang masih terbatas sehingga masih harus banyak belajar tentang pemrograman, waktu tidur yang berkurang dan waktu liburan yang terpotong. Tapi meski begitu para mahasiswa/I begitu antusias dan telah memberikan yang terbaik dalam pembuatan software tersebut.
Ucapan terimakasih juga diucapkan kepada Rektorat, Dekan FKIP, LPPM, Departement Perpustakan dan Departement Otomotif yang telah mendukung penuh kegiatan ini sehingga Mahasiswa/I UNAI dapat hadir dalam acara ini.
Semoga kedepannya mahasiswa/I UNAI dapat menciptakan produk inovasi lainnya. Selain mempromosikan produk-produk inovasi hasil karya anak bangsa kepada masyarakat luas, acara ini juga memberikan banyak manfaat bagi masyarakat dan menumbuhkan sector industry, khususnya menjawab tantangan dan peluang di Era Revolusi Industri 4.0.
(Humas)