Week of Prayer Universitas Advent Indonesia “Lihatlah Sang Raja Datang”

Foto: Multimedia UNAI

Bandung, 20-26 September Universitas Advent Indonesia mengadakan Week of Prayer pertama di semester ganjil tahun ajaran 2020-2021. Berbeda dari acara biasanya, WOP kali ini diadakan via Zoom dan diikuti oleh seluruh mahasiswa, staf dan dosen Universitas Advent Indonesia. Ibadah week of prayer ini diadakan pada setiap pagi dan sore. Dimulai pada hari Minggu malam sebagai pertemuan pertama hingga Sabat pagi sebagai puncak Week of Prayer. Pembicara kali ini adalah Pdt. Praban Barna Lim., Ph. D yang merupakan gembala jemaat Upland Indonesian SDA Church Bloomington, California, USA.

Selain itu selama ibadah dihadirkan juga lagu-lagu pujian khusus yang membuat para hadirin merasakan anugerah rohani yang begitu mengangkat hati dan pikiran kita untuk lebih dekat pada Tuhan. Melalui lagu ini Tuhan memakai setiap orang yang membawa pujian sebagai alat penyampaian pesan kasih Tuhan yang luar biasa bagi pribadi demi pribadi yang menghadiri Week of Prayer ini.Berikut adalah judul dari setiap seri Week of Prayer UNAI:
1. Yesus Raja Yang Dijanjikan
2. Mempersiapkan Sang Raja Untuk Pelayanan
3. Tujuh Prinsip Kerajaan
4. Otoritas Sang Raja
5. Tanggapan Kepada Sang Raja
6. Sang Raja Yang Mundur
7. Sekilas Tentang Salib Dan Kerajaan
8. Kehidupan Salib
9. Kerajaan Dalam Konflik
10. Kembalinya Sang Raja
11. Sang Raja Ditolak
12. Kerajaan Dipastikan

Saat ini hampir seluruh dunia dilanda ketidakpastian akibat pandemi Covid-19.Tuhan tidak pernah berjanji bahwa hidup kita akan mulus tanpa ada masalah, masalah pasti akan selalu ada. Bukannya Tuhan jahat, melainkan masalah yang Tuhan ijinkan terjadi dalam hidup kita bertujuan untuk membuat kita semakin bertumbuh, membuat kita naik level dan menjadikan kita pribadi yang semakin kuat. Bahkan masalah kadang Tuhan ijinkan ada dalam hidup kita, supaya kita hanya mengandalkan Tuhan, bukan berharap pada manusia. Sebagai manusia terkadang kita cenderung meminta dan menuntut untuk menerima berkat yang sepertinya terasa manis manis saja, tanpa mau menerima berkat yang sepertinya terlihat pahit, tetapi justru terkadang yang “pahit” itulah yang mungkin lebih berguna dan sangat diperlukan oleh hidup kita.Seperti obat yang mungkin pahit pada saat kita minum, tetapi justru memberikan kesembuhan, terkadang kita juga diijinkan untuk menerima sesuatu yang pahit, dengan maksud mensucikan dan memurnikan hati dan pikiran kita, mengubahkan dan memperbaharui kita.

Oleh karenanya apapun berkat yang Tuhan berikan, apapun salib yang Tuhan izinkan untuk kita pikul, mari kita melakukannya dengan mata yang tertuju kepada Kristus saja, kepada satu satunya iman dan pengharapan kita, sehingga pada akhirnya kita akan dimampukan untuk melalui dan melakukannya dengan penuh ucapan syukur kepada Bapa di surga di dalam Tuhan Yesus Kristus.

(Humas)

Tags: , , , , , , |
Share :

More News

Latest News

  • LATEST ISSUE

    “UNAI News and Views”

    Edisi September 13