Prestasi Mahasiswa UNAI “Mahasiswa Keperawatan Juara 1 Public Speaking Tingkat Jawa Barat dan Banten”
Foto: Multimedia UNAI
Asosiasi Institusi Pendidikan Vokasi Keperawatan Indonesia atau di singkat AIPVIKI, bekerjasama dengan Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) dan Asosiasi Institusi Pendidikan Ners Indonesia (AIPNI), mengadakan Training dan lomba Public Speaking tingkat Jawa barat dan Banten. Adapun tema dari kegiatan tersebut adalah “Mempersiapkan Generasi Perawat Hebat dengan Kemampuan Speak Up”.
Kegiatan tersebut dilatarbelakangi oleh kesadaran akan pentingnya kemampuan verbal dalam menjawab tantangan di era globalisasi. Persaingan yang semakin ketat, menuntut setiap mahasiswa memiliki kemampuan lain selain kemampuan akademis. Bagi mahasiswa perawat kemampuan komunikasi merupakan kemampuan yang wajib dimiliki, mengingat setiap tindakan yang dilakukan kepada pasien perlu disertai dengan penjelasan yang logis bagi pasien itu sendiri maupun keluarga, disamping itu perawat memiliki peran penting sebagai educator kepada klien maupun masyarakat luas.
Sebelum kompetisi dilakukan peserta dibekali dengan training public speaking dan terapi EFT untuk menurunkan kecemasan public speaking bagi peserta yang diadakan pada tanggal 7 April 2021. Setelah itu panitia memberikan tema yang akan dipilih oleh peserta, yang selanjutnya dinarasikan dalam bentuk video. Video tersebut, dikirimkan kepada panitia mulai tanggal 8-12 April 2021. Video yang dikirimkan kepada pihak panitia selanjutnya dinilai oleh tim dewan juri mulai tanggal 13-17 April 2021 dan selanjutnya pengumuman peserta yang masuk ke babak final dilakukan tanggal 18 April 2021. Ada 120 peserta yang mengirimkan video dan dewan juri akan memilih 10 video terbaik untuk kategori D3 dan S1 Keperawatan.
UNAI mengirimkan 4 delegasi yang didampingi langsung oleh Kepala Biro kemahasiswaan Bapak Yunus Elon. Keempat delegasi UNAI yaitu Alvin Salim Tingkat 2 S1 keperawatan, Bram Ryan L. Tobing D3 Keperawatan, Theofani Arta Uli Sirait dan Devra Jovana Clarissa Suryaatmaja Profesi Ners. Dengan pertolongan Tuhan UNAI berhasil masuk babak final atau 10 besar dengan 2 utusan yang menduduki posisi 1 dan 4 atas nama Alvin salim dan Devra Jovana C Suryaatmaja untuk kategori S1 dan Profesi Ners.
Peserta yang masuk final selanjutnya mengikuti technical meeting yang dilaksanakan pada tanggal 20 April 2021, sekaligus pengundian topik yang akan bawakan pada babak final yang dilakukan secara live via Zoom dan YouTube. Berdasarkan undian Alvin Salim dengan topik “Perawat Hebat Siap Go Internasional” dan Devra J. C, Suryaatmaja dengan topik “Tekadku Sudah bulat, Menjadi Perawat: Mengabdi dan Profesional”. Dalam waktu yang singkat mereka harus mempersiapkan materi public speaking dimana tanggal 23 April mereka harus mengirimkan transkrip materi yang akan disampaikan. Sebelum dikirim Pendamping Bapak Yunus Elon melakukan proses review dan editing terhadap transkrip yang akan dikirim kepada pihak panitia.
Tanggal 25 April 2021 pukul 08:00 merupakan waktu yang sangat menegangkan, betapa tidak, 10 peserta yang masuk babak final adalah putra-putri terbaik yang terpilih dari 120 peserta se-Jawa Barat. Babak final berlangsung sangat ketat, setiap peserta berusaha menampilkan yang terbaik. Dan setelah ke 10 peserta selesai Juri melakukan penilaian secara independen dan menentukan siapa pemenangnya. Dan pada akhirnya Panitia mengumumkan keputusan Juri, Juara 3 AI Komariah, Juara 2 Putri Karisa dan Juara 1 dari Universitas Advent Indonesia yaitu Alvin salim. Sungguh suatu hari yang menggembirakan Mahasiswa UNAI berhasil keluar sebagai juara 1 se-Jawa Barat dan Banten. Berikut Petikan dari Public Speaking yang disampaikan oleh Alvin salim yang mengantarkannya menjuarai kompetisi tersebut. “…….Agar perawat Indonesia bisa go international, pintar saja tidak cukup, tapi harus hebat. Apa saja yang perlu dilakukan untuk go international? Saya akan berikan pandangan saya yang dirangkum dalam kata “HEBAT”.
H – Handal. Perawat harus handal/jago dalam melakukan tindakan keperawatan. Selain itu, perlu juga mengembangkan soft skill yang pernah disampaikan dalam mnemonic “PROUD” pada video sebelumnya.
E – Edukasi. Perawat harus terus mengedukasi dirinya (belajar), perlu terus meng-update ilmu-ilmu baru, dan yang penting juga harus memberikan edukasi kepada calon-calon perawat dan rekan sejawatnya.
B – Bahasa. Pembelajaran bahasa adalah hal yang sulit, minimal menguasai Bahasa internasional, yaitu Bahasa Inggris. Gunanya adalah, agar perawat bisa menggali informasi dari luar dan memberikan informasi ke luar juga.
A – Asah, asih, asuh. Asah sudah terdapat pada poin pertama. Asuh sudah terdapat pada poin kedua. Asih adalah kepedulian yang terpancar melalui keramahan dan perlu dilakukan perawat setiap berkomunikasi.
T – Temuan/penelitian. Perawat perlu aktif melakukan penelitian yang berhubungan pada poin kedua di atas. Selain itu, hasil temuan dapat dipublikasikan dalam bahasa internasional agar orang-orang dari luar juga mendapatkan informasi akan hasil temuan kita….”.
Kiranya hasil ini, memberi dampak bagi peningkatan minat mahasiswa/-i UNAI dalam mengikuti kompetisi baik Lokal, Nasional dan Internasional.
-Jayalah UNAI Selamanya-
(Humas)