Pemasangan Topi dan Pin Perawat S1 Angkatan XXII dan Perawat D3 Angkatan XXXVIII Universitas Advent Indonesia
Foto: Multimedia UNAI
Upacara Pemasangan Topi dan Pin perawat untuk Program Studi Sarjana Keperawatan Angkatan XXII dan Program Studi Diploma III Angkatan XXXVIII dilaksanakan pada hari Kamis, 20 Januari 2022 yang dilaksanakan di Chapel Universitas Advent Indonesia dan di siarkan langsung di YouTube Universitas Advent Indonesia. Adapun Peserta yang mengikuti upacara pemasangan topi dan pin perawat ini berjumlah 33 mahasiswa dari program studi sarjana keperawatan dan 13 mahasiswa dari program studi Diploma-III keperawatan.
Acara ini dibuka dengan doa yang dipimpin oleh Bapak Dr. Ronny B. Sihotang,M.M dan dilanjutkan dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya, Hymne UNAI dan Mars PPNI. Kemudian dilanjutkan dengan pembacaan laporan akademik dari surat keputusan rektor No. 002/REK/UNAI/SK/01/2022 perihal Capping Day oleh Dr. Albinur Limbong selaku Wakil Rektor I bidang Akademik. Melalui kata sambutan yang disampaikan oleh Rektor UNAI Bapak Bapak Pdt. Dr. B.D Nainggolan, MPS, dengan diadakannya capping day ini segenap civitas UNAI berharap para mahasiswa keperawatan UNAI dapat melakukan pelayanannya yang terbaik di masa praktek nanti. Adapun dalam acara Upacara Pemasangan Topi dan Pin perawat untuk Program Studi Sarjana Keperawatan Angkatan XXII dan Program Studi Diploma III Angkatan XXXVIII disampaikan amanat oleh Dosen Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Advent Indonesia Ibu Gilny Aileen Rantung, Ph.D, beliau menyampaikan bahwa keperawatan adalah seni dalam merawat individu yang memiliki latar belakang yang berbeda dan perawat harus memiliki Tindakan kreatif untuk para pasiennya, keperawatan juga didasarkan oleh pengetahuan dari penelitian ilmiah dan analisi logis sehingga diperlukan pengetahuan dan keterampilan ilmiah dalam membantu individu mencapai Kesehatan yang optimal, dan yang terakhir adalah keperawatan juga merupakan profesi sebagai panggilan dimana anggotanya mengaku telah memperoleh pengetahuan khisi, baik yang diterima melalui pelatihan atau pengalaman ataupun keduanya dengan begitu maka perawat dapat melakukan Tindakan profesionalnya dalam membimbing, menasehati atau menyelamatkan orang. Di era metaverse banyak sekali pekerjaan manusia yang bisa dilakukan oleh robot, dalam bidang Kesehatan robot diciptakan untuk bisa melakukan operasi dan beberapa rancangan teknologi Kesehatan lainnya. Namun meskipun begitu tidak seluruh pekerjaan perawat dapat digantikan oleh robot atau teknologi seperi, kemampuan komunikasi perawat, robot tidak mengerti intelegensi emosional dan empati pasien, robot tidak dapat melakukan peran advokasi dan robot tidak memiliki hangat tangan seperti pada perawat.
Dalam acara ini juga disampaikan challenge yang disampaikan perwakilan dari Rumah Sakit Advent Bandung yaitu, Ibu Melati Wantoro, S.Kep., Ns., MH.Kes yang adalah Wakil Direktur Bidang Keperawatan Rumah Sakit Advent Bandung beliau berpesan bahwa para peserta harus mempunyai jiwa penolong dalam memberikan pelayanan kepada orang lain dan harus benar-benar dilakukan dengan sepenuh hati dan dengan doa yang tulus. perawat juga harus memperhatikan prosedur kerja dengan baik karena ini sangat berpengaruh terhadap kesembuhan dari pasien. Challenge juga disampaikan oleh perwakilan Rumah Sakit Advent Bandar Lampung yaitu, Ibu Marliana Lingga, S.Kep., Ners yang merupakan Kepala Bidang Keperawatan Rumah Sakit Advent Bandar Lampung, beliau berpesan untuk melayani pasien dengan sepenuh hati, melibatkan Tuhan dalam pelayanan dan melakukan perawatan dengan prosedur. Selain itu dalam melayani kita juga harus memiliki kasih dan mengganggap pasien seperti keluarga sendiri sehingga kita bisa melayani dengan maksimal.
(Humas)