Peduli Gempa Cianjur, SATGANA UNAI Salurkan Bantuan Kemanusiaan

Foto: Multimedia UNAI

CIANJUR, JAWA BARAT – Akibat Gempa 5,6 SR yang terjadi pada Senin lalu (21/11). Setelah mendengar kabar duka kebencanaan tersebut, kami SATGANA UNAI langsung terpanggil dan merasa tergerak untuk turun ke lokasi bencana. Sesuai dengan motto SATGANA UNAI yang dimana “setiap seruan minta tolong adalah panggilan kemanusiaan”. Setelah mendapat persetujuan dari Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, SATGANA UNAI akhirnya turun ke lapangan di bawah naungan HIPGABI JAWA BARAT dan PPNI.

Dilokasi, SATGANA UNAI pun turut berkolaborasi dengan Poltekkes Bandung, Poltekkes Tasik, Poltekkes Surakarta, Fakultas Keperawatan Bogor. Mengingat stok obat yang pas, dan belum adanya tenaga dokter yang bertugas di Desa Galudra, SATGANA UNAI langsung menghubungi keluarga dokter dari daerah Cikarang (suami, istri, 4 anak, serta 3 teman dari anak-anaknya). Keluarga dokter ini pun datang dengan membawa segala jenis bantuan obat-obatan untuk melengkapi stok obat yang kami sediakan.

Ema Cucu (70th), salah satu pengungsi menjelaskan bahwa pelayanan kesehatan kali ini berlangsung dengan baik. “Alhamdulillah neng, sekarang teh warga udah bisa lah terjangkau medis. Petugas kesehatannya juga ngadain pemeriksaan rutin, teratur dan bertahap” tutur Ema Cucu saat ditemui di tenda pengungsian Kemensos, Desa Galudra, Kecamatan Cugenang, Cianjur, Jawa Barat, Kamis (24/11).

Perjalanan dilanjutkan pada hari Minggu (27/11) menuju Kp. Pasir Malang, salah satu bagian dari desa Galudra yang letaknya sangat terpencil. SATGANA UNAI dijemput ke sana menggunakan motor yang dikendarai oleh warga desa pasir Malang.

“Ya syukurlah ya bu, pelayanannya sangat sigap dan cepat, contohnya saat ini ada satu orang lanjut usia (wanita) dan satu orang ibu hamil sedang mengalami sakit, kami melapor relawan dan petugas kesehatan secara tanggap langsung naik ke sini dan melakukan perawatan secara berkala,” jelas ibu Enen (68th).

Diketahui satu orang lanjut usia (lansia) tersebut mengalami sakit Diabetes sejak sebelum bencana gempa bumi terjadi. Karena saat di cek oleh petugas medis, lansia tersebut memiliki jari kaki kanan yang telah membusuk.

“Ntah itu relawan atau tim kesehatan, mereka sangat siaga memeriksa para pengungsi,” ungkapnya.

Setelah mengadakan survei lapangan sekaligus wawancara dengan warga setempat didapatkan hasil bahwa kebutuhan dasar para pengungsi sudah cukup terpenuhi. SATGANA UNAI bersama relawan lainnya, tim kesehatan, dan warga setempat secara gotong royong membuat suatu tempat untuk menampung bantuan logistik yang diberikan sehingga dapat didistribusikan dengan baik.

Kebutuhan air bersih untuk para pengungsi juga telah terakomodasi dengan baik, hal tersebut disalurkan untuk memenuhi kebutuhan dasar dan aktivitas warga terdampak. Terdapat kurang lebih 50-70 orang perposko darurat, termasuk diantaranya 30 anak-anak, dan sisanya didominasi oleh pengungsi perempuan.

SATGANA UNAI dan relawan lainnya tidak luput mengdakan Trauma Healing dengan harapan warga setempat khusunya anak-anak dapat membangun kembali semangat hidupnya untuk terus bersyukur atas apa yang telah diberikan oleh Sang Pencipta, salah satunya adalah kehidupan. Sebagai bantuan motivasi untuk program Trauma Healing ini, selain dengan lagu SATGANA UNAI juga mempersiapkan bingkisan berupa makanan, minuman dan vitamin. Bahkan hingga menjelang kepulangan SATGANA UNAI, anak-anak masih antusias dalam memperagakan dan menyanyikan lagu “Hidup sadar bangun” yang sudah kami ajarkan, sehingga hal tersebuat membuat kami merasa terharu.

Karena akses jalan yang cukup sempit, dan pergerakan bantuan logistik yang cukup tinggi untuk penanganan pascagempa membuat distribusi bantuan logistik menjadi kendala dalam menjangkau wilayah Kecamatan Cugenang. Tim gabungan (SATGANA UNAI, Poltekkes Bandung, Poltekkes Surakarta) juga masih melakukan mobilisasi menggunakan sepeda motor trail untuk menyalurkan bantuan logistik ke Cugenang, termasuk Kampung Pasir Malang yang masih belum tersalurkan bantuan secara maksimal.

Terimakasih atas segala dukungan yang telah diberikan para penyalur berkat Tuhan. Sebagai informasi tambahan, hingga saat ini pun Cianjur masih memerlukan bantuan. Baik itu dukungan sandang pangan maupun relawan dan medis. Marilah kita memberikan pertolongan kepada yang membutuhkan. Pekerjaan yang dilakukan bersama dengan Tuhan, sesuai kehendak Tuhan, tidak akan pernah kekurangan Berkat dari Tuhan.

(Humas)

Tags: , , , , , |
Share :